sang kirana masih ranum tersenyum
saat gelegak malam penuh mimpi
mengintip di remangremang kota
tapi aku hanya
bersandar pada ranting rapuh di ujung bukit
mengurai nafas pada dekap retak bulan
jejali tipisnya hati yang pernah terkikis
karena mimpi penuh luka
telah aku tanam di bawah mentari tadi senja
No comments:
Post a Comment