ini hanya cerita tentang
a k u
lelaki malam di pembatas cakrawala
yang tak pernah tahu akan aurora
bahkan semburat senja
hanya obrolan yang terdengar di telingaku saja
dan kini mereka
menunjuk duapuluhempat warna pelangi
saat hujan baru saja berpaling
sedang padaku hanya
gradasi buram. hitam-abu-putih
atau aku yang telah
buta?
1 comment:
ah, aku pun buram ndut. tak apeu. yang penting meriah sajah dalam keburaman itu eh...
Post a Comment