10.12.08

deja vu

sekuntum imaji
goyahkan pikirku
:aku bukan aku?

sekelibat pikir
terekam jelas
(tak asing)

tergeserkah dimensi?
hingga kini serasa silam

sepertinya aku pernah melewati waktu ini

musnahnya janji sang mentari

janji hanyalah janji
hanya goresan kata pada imaji pikir


sepagi ini
mega geluti langit
dengan muramnya

alam yang bernaung
goreskan satu tanya:
dimana mentari?

ia hanya menjawab:
“untuk apa aku menyinari
jika tak ada yang menghargai”


(dan ia pun pergi)

gores waktu: titik jenuh

hanya rindu yang akan bertamu pada kenang

naïf memang
jika harus terhenti
pada satu masa

saat siasia mengharap jawab
yang terucap hanya satu pikir:
titik jenuh

lihat saja..
mentari telah ingkari janji bukan?
mungkin hatiku juga

gerbang waktu telah tertutup
jangan tunggu aku disana