22.6.09

(bukan) pangeranmu

aku akan datang. di salahsatu malammu

bukan dengan kuda putih. layaknya pangeranpangeran dalam negeri dongengmu. hanya kuda biasa. yang salah satu kakinya terluka; seperti hatiku. mungkin

aku akan datang. di salahsatu malammu. di bawah langit. pada gumpalan awan penat yang bergelimpangan di tiap tatapku. tunggu saja

akan kukembalikan semua luka. serpihan perih. serta pecahanpecahan nafas yang pernah kau titipkan padaku. tepat. di salahsatu malammu

nanti

dua rerupa

mungkin dalam jarak kesekian entah, letakmu akan berubah. wujud, bahkan letak nafasmupun beda. pada kesah. dalam lelah. tentang kisah?

bahkan untuk mengerti jejakmu, hatiku yang harus bermain dengan jenuh. kadang terang. kadang gelap. dan aku tersesat dalam itu. takkah kau tahu?

atau kadang tak lagi aku bisa mengartikan senyum yang kau titipkan di bibirku. renyah. namun tanpa rasa. dan kau?
hening

kau bukan kau. tapi itu kau. dan kau tak ada dalammu. sedang kau adalah kau

mungkin dalam rerupa kisahmu, aku hanya pangeran kodok. bermata besar. berkaki lebar. berotak dungu. yang harus mengikuti kemauanmu

lagilagi aku terdiam