24.11.08

titik hidup: sebuah perjalanan

/saat janji menjadi arti
kenangan hanya sebuah masa lalu
inilah sebuah perjalanan/


titiktitik hujan terhenti
pada satu kibasan angin
- nafas baru pada pagi –

liukan rerumput basah
ingatkan pada
kenangan senja lalu

mentari semat janji
jemput cahaya ujung tepi pelangi


titik pena: sang pengembara

kemudian berbelok
jejakkan tiap langkah
arah telah berubah
seiring perjalanan

coba titi jembatan waktu
memutar nasib
tuju satu muara untuk berlabuh
(tambatkan biduk untuk hidup)

kemenangan akan kurengkuh
seiring nafas yang mulai teratur
lembar demi lembar lalu
dari kotak kecil yang memasung

hingga akhir kembara ini
mentari akan segera mengecup bibir lautan


teruntuk: untukku

gemuruh menghantarkan aku ke dalam pelataran kematian
dengan malaikat cinta sebagai pendamping


dan inilah kisah untukku
jingga yang (pernah) kucipta
tertelan (lagi) oleh temaram

saatnya aku berkemas
dengan hati (masih) penuh tanya
kubawa dalam tabela ini
bersamaku yang akan tidur tenang

jangan ragu...
titipan cinta yang terberi
(pasti) kutata rapi di bawah nisan
dan bersemayam dalam pusara hatiku

biarkan aku pergi dengan tetap tersenyum