31.1.09

nyanyian hujan

harusnya aku mengerti

dan kutemui malam. sewaktu senja menghilang perlahan dari balik akalku. memutar langkah pikir tanpa ujung. bergerak. namun diam. menebak letak arah terjauh imajiku

“tak letihkah...?” pikirku

tapi beberapa dari itu masih bernyanyi. tak henti mengalunkan cerita yang terbawa dari langit. tanpa cerca. hingga terhenti pada ranting, ilalang, bahkan bebatuan. mereka masih tetap bernyanyi

tak mampu kubuang arah jejak mataku. nyaman. hening. namun nyanyian itu menggema jauh dalam ruang jiwaku

.
.
.
.

ah...
masih sama
pikiranku terjatuh dalam bimbang


andai titik hujan itu aku
sudah kulepas pandangku kesana
lalu mencoba menepi pada ujung dahan yang bergoyang
kemudian lanjutkan nyanyianku

dan harusnya aku mengerti

(saat aku sadar
tetesan embun telah menghilang dari balik jendela kamarku)