kini saatnya
langkahkan kaki lagi
menuju lembah kesetiaan
menghapus keraguan
kau untukku?
aku pikir begitu
aku untukmu?
jangan ragukan itu
lekang waktu akan kukejar
masa lalu akan kulempar
ya Tuhan
takdirkan aku dengannya
akan kubawa jiwaku meraja
dalam tiap sekat hatinya
10.10.08
takdirkan aku dengannya
5.10.08
malam yang sama
senja perlahan pergi
hadir bersama rintik hujan
yang membawa cela
dengan lentera kecil aku berjalan
melangkah perlahan
mengendap..
lolongan anjing jalanan
kicauan burung gagak
bungkam setiap suara yang ada
tetap berjalan tanpa arah
susuri setiap jengkal jalan ini
masih tanpa tujuan
masih jauhkah ujung jalan ini?
masih sanggupkah aku berjalan?
akankah terhenti langkahku?
entah..
mungkin ribuan malam yang sama
yang akan aku lewati lagi
hadir bersama rintik hujan
yang membawa cela
dengan lentera kecil aku berjalan
melangkah perlahan
mengendap..
lolongan anjing jalanan
kicauan burung gagak
bungkam setiap suara yang ada
tetap berjalan tanpa arah
susuri setiap jengkal jalan ini
masih tanpa tujuan
masih jauhkah ujung jalan ini?
masih sanggupkah aku berjalan?
akankah terhenti langkahku?
entah..
mungkin ribuan malam yang sama
yang akan aku lewati lagi
tunjukkan aku cinta
tunjukkan aku cinta
dimana bahagia diatas semua
tunjukkan aku cinta
dimana tawa adalah hidup
tunjukkan aku cinta
dimana tangis bukan bagian darinya
kulangkahi takdirku
melompati pagar kesuraman
mencari rumahku kembali
rumah untuk hatiku
tunjukkan aku cinta
dan bawakan aku cinta
bawakan aku tawa
bawakan aku bahagia
tunjukkan aku cintamu..
dimana bahagia diatas semua
tunjukkan aku cinta
dimana tawa adalah hidup
tunjukkan aku cinta
dimana tangis bukan bagian darinya
kulangkahi takdirku
melompati pagar kesuraman
mencari rumahku kembali
rumah untuk hatiku
tunjukkan aku cinta
dan bawakan aku cinta
bawakan aku tawa
bawakan aku bahagia
tunjukkan aku cintamu..
hanya bernafas untukmu
lekuk wajahmu tersirat jelas
hadirkan kebahagiaan nyata disini
teduh jiwaku bernaung
dibawah atap hatimu
ku ucap tanya dihati
namun ragu muncul dalam kata
setiap aromamu
menghadirkan tenang mendalam
aku disini diam
aku disini tersenyum
hanya mencoba bernafas untukmu
hanya mencintaimu sepenuh hati
hadirkan kebahagiaan nyata disini
teduh jiwaku bernaung
dibawah atap hatimu
ku ucap tanya dihati
namun ragu muncul dalam kata
setiap aromamu
menghadirkan tenang mendalam
aku disini diam
aku disini tersenyum
hanya mencoba bernafas untukmu
hanya mencintaimu sepenuh hati
keajaiban itu pasti ada
langkah kecil ini
terbawa pada angin penuh cinta
dan penuh tawa
lekang waktu yang lama
tak akan mungkin sirna
hanya karena air mata
aku tetap cinta
hingga nafasku terhenti
di ujung hidupku nanti
karena janjiku pada masa itu
bukan hanya sekedar
tapi ketulusan
keajaiban itu pasti ada
dan pasti datang
untuk kita nanti
sampai lelahku
kusandarkan lagi untukmu
satu saat, di masa nanti..
terbawa pada angin penuh cinta
dan penuh tawa
lekang waktu yang lama
tak akan mungkin sirna
hanya karena air mata
aku tetap cinta
hingga nafasku terhenti
di ujung hidupku nanti
karena janjiku pada masa itu
bukan hanya sekedar
tapi ketulusan
keajaiban itu pasti ada
dan pasti datang
untuk kita nanti
sampai lelahku
kusandarkan lagi untukmu
satu saat, di masa nanti..
akhir yang bahagia(?)
malam kembali lagi
goreskan satu kisah tentangku
tentang hidupku
hadirmu masih membayang
tepat diantara rinduku
dibalik kisah-kisah indah kita
lampu kota ikut tersenyum
dendangkan lagu malam
tentang kita
jalanan pun ramai bercerita
hiasi malam
dengan kebisingannya
aku berdiri
menatap langit
menatap harapku
teguh menyimpan kepastian
tetap menantang kerinduan
tak henti menunggu pagi datang
aku masih menunggu
terus menunggu
tetap menunggu
goreskan satu kisah tentangku
tentang hidupku
hadirmu masih membayang
tepat diantara rinduku
dibalik kisah-kisah indah kita
lampu kota ikut tersenyum
dendangkan lagu malam
tentang kita
jalanan pun ramai bercerita
hiasi malam
dengan kebisingannya
aku berdiri
menatap langit
menatap harapku
teguh menyimpan kepastian
tetap menantang kerinduan
tak henti menunggu pagi datang
aku masih menunggu
terus menunggu
tetap menunggu
3.10.08
sebuah pengakuan
enam tahun lamanya kau hadir
dan selama itu hatiku tertaut
- mengulum senyum -
- mengukir tawa -
- memahat kesetiaan -
- menyusun harapan -
- menghimpun masa depan -
langkah kecil kita yang dulu
menuju pada sesuatu yang hidup
sebuah pengakuan
untuk sebuah kenyataan
aku tau waktu berubah
aku tau kau pun berubah
akankah harapan, cita-cita, masa depan
lenyap seketika..
aku seperti mengambang disini
terduduk tanpa asa lagi
dan selama itu hatiku tertaut
- mengulum senyum -
- mengukir tawa -
- memahat kesetiaan -
- menyusun harapan -
- menghimpun masa depan -
langkah kecil kita yang dulu
menuju pada sesuatu yang hidup
sebuah pengakuan
untuk sebuah kenyataan
aku tau waktu berubah
aku tau kau pun berubah
akankah harapan, cita-cita, masa depan
lenyap seketika..
aku seperti mengambang disini
terduduk tanpa asa lagi
kembalikan masa laluku..
aku tak tau tujuan hidupku saat ini
semua terlihat buram
semua terlihat semu
aku merasa linglung untuk melangkah
pun bayanganku
tak inginkan aku lagi
aku merasa kecil
tak memiliki angan
tak ada masa depan
semua menjadi repih karena waktu
aku rapuh..
namun ia pun tak pernah tau
nafas terasa sengal
hati terasa mati
dan tak ingin berdenyut lagi
kenangan tersekat nafsu
harapan menjadi rancu
masa depan tertutup waktu
entah..
berapa kepingan hatiku lagi
yang harus runtuh
kembalikan masa laluku
kembalikan nafasku
untuk bisa mendekapmu lagi
hanya denganku..
hanya aku..
aku masih mencintaimu
- dan selamanya mencintaimu -
semua terlihat buram
semua terlihat semu
aku merasa linglung untuk melangkah
pun bayanganku
tak inginkan aku lagi
aku merasa kecil
tak memiliki angan
tak ada masa depan
semua menjadi repih karena waktu
aku rapuh..
namun ia pun tak pernah tau
nafas terasa sengal
hati terasa mati
dan tak ingin berdenyut lagi
kenangan tersekat nafsu
harapan menjadi rancu
masa depan tertutup waktu
entah..
berapa kepingan hatiku lagi
yang harus runtuh
kembalikan masa laluku
kembalikan nafasku
untuk bisa mendekapmu lagi
hanya denganku..
hanya aku..
aku masih mencintaimu
- dan selamanya mencintaimu -
gadis berjilbab hitam itu
di depan rumah Allah
kau tersenyum
memukau hatiku
seolah membawa aku dalam kedamaian
layaknya bidadari
terbalut dengan indahnya kerudung hitammu
terlihat aura hati
tulus dari wajahmu itu
hanya satu kata
- cantik -
aku tergoda
aku cinta
kau tersenyum
memukau hatiku
seolah membawa aku dalam kedamaian
layaknya bidadari
terbalut dengan indahnya kerudung hitammu
terlihat aura hati
tulus dari wajahmu itu
hanya satu kata
- cantik -
aku tergoda
aku cinta
awal untuk sebuah akhir
kisah ini
kususun satu persatu
awal kita menatap mata
langit menampakkan senyumnya
awal kita menatap dunia
seluruh ombak bergemuruh
awal kita menatap masa depan
alam raya berkumandang
tampak menyenangkan
kini..
dalam langkahku
tersimpan kisah yang masih pincang
aku butuh dirimu
untuk menyangga langkahku ini
datang..
datanglah..
jadikan awal yang dulu itu
menjadi akhir yang hanya untuk kita
cinta ini mengendap di dasar hati
kususun satu persatu
awal kita menatap mata
langit menampakkan senyumnya
awal kita menatap dunia
seluruh ombak bergemuruh
awal kita menatap masa depan
alam raya berkumandang
tampak menyenangkan
kini..
dalam langkahku
tersimpan kisah yang masih pincang
aku butuh dirimu
untuk menyangga langkahku ini
datang..
datanglah..
jadikan awal yang dulu itu
menjadi akhir yang hanya untuk kita
cinta ini mengendap di dasar hati
kujahit rindu ini satu persatu
dalam hening sepi aku mengingatmu
dalam lamunanku selalu begitu
kujahit rindu ini satu persatu
hingga hadirmu mampu terlihat
di pelupuk mataku
hingga malamku mampu kubagi lagi
dengan hatimu
hingga nafasku habis disisimu
hingga mata ini tertutup
untuk yang terakhir kalinya
aku merindukanmu..
dalam lamunanku selalu begitu
kujahit rindu ini satu persatu
hingga hadirmu mampu terlihat
di pelupuk mataku
hingga malamku mampu kubagi lagi
dengan hatimu
hingga nafasku habis disisimu
hingga mata ini tertutup
untuk yang terakhir kalinya
aku merindukanmu..
2.10.08
hanya untuk diam
aku ingin teriak sekeras mungkin..
hanya untuk kembali diam..
hanya untuk kembali diam..
dimana cahaya itu
lenguh nafas masih terasa menyesakkan
hati terasa membatu untuk mengingat
lelah berpikir untuk berpijak pada hidup
aku tlah karam.. aku tlah musnah..
adakah waktu yang menyekatku
adakah beda yang menghakimiku
tenang pikiran itu mulai memudar
haruskah marah dan dendam selimuti diri?
kerongkongan mulai tak keluarkan suara lagi
hanya gemuruh dan lengkingan perih
yang masih menari indah di memori otakku
terlalu sakit.. terlalu sakit.. teramat sangat..
tetesan embun menguap begitu saja
hangatnya mentari tertutup awan kelam
hingga malam panjang yang halangi aku
untuk temukan cahaya itu lagi..
hati terasa membatu untuk mengingat
lelah berpikir untuk berpijak pada hidup
aku tlah karam.. aku tlah musnah..
adakah waktu yang menyekatku
adakah beda yang menghakimiku
tenang pikiran itu mulai memudar
haruskah marah dan dendam selimuti diri?
kerongkongan mulai tak keluarkan suara lagi
hanya gemuruh dan lengkingan perih
yang masih menari indah di memori otakku
terlalu sakit.. terlalu sakit.. teramat sangat..
tetesan embun menguap begitu saja
hangatnya mentari tertutup awan kelam
hingga malam panjang yang halangi aku
untuk temukan cahaya itu lagi..
peluk aku bila kita bertemu nanti
andai waktu mampu menebak
apa yang kulukis dibalik kegalauanku
ia pasti mengerti
ia pasti tak ragu lagi
ia pasti akan memberi jawaban atas itu
aku rindu..
seperti malam
yang ingin berbicara pada siang
seperti hutan hujan
yang menunggu kemarau tiba
seperti umatNya
yang rindu akan ramadhan
dimana harus kucari langkahmu
bahkan bayanganmu
pun tak bisa kuraih
peluk aku bila kita bertemu nanti
apa yang kulukis dibalik kegalauanku
ia pasti mengerti
ia pasti tak ragu lagi
ia pasti akan memberi jawaban atas itu
aku rindu..
seperti malam
yang ingin berbicara pada siang
seperti hutan hujan
yang menunggu kemarau tiba
seperti umatNya
yang rindu akan ramadhan
dimana harus kucari langkahmu
bahkan bayanganmu
pun tak bisa kuraih
peluk aku bila kita bertemu nanti
belum kutemukan jejakmu lagi
belum kutemukan jejakmu lagi
entah harus berputar untuk berapa kali lagi
hingga aku mampu temukan itu
kata mereka dunia itu sempit
tapi mengapa langkahmu yang dulu berada disisi
tak dapat kucari lagi?
lelah..
tapi apa itu sebuah alasan untuk berhenti?
buntu..
tapi apa itu tujuan untuk diam?
bosan..
tapi apa itu tak bisa berubah?
huff..
lagi-lagi aku harus mencari
hingga malam kembali menjadi malam..
hingga peluh membasahi tubuhku..
hingga keriput ini menghiasi wajah..
aku takkan berhenti sampai disini..
entah harus berputar untuk berapa kali lagi
hingga aku mampu temukan itu
kata mereka dunia itu sempit
tapi mengapa langkahmu yang dulu berada disisi
tak dapat kucari lagi?
lelah..
tapi apa itu sebuah alasan untuk berhenti?
buntu..
tapi apa itu tujuan untuk diam?
bosan..
tapi apa itu tak bisa berubah?
huff..
lagi-lagi aku harus mencari
hingga malam kembali menjadi malam..
hingga peluh membasahi tubuhku..
hingga keriput ini menghiasi wajah..
aku takkan berhenti sampai disini..
Subscribe to:
Posts (Atom)