7.6.09

tentang jiwa yang menjerit karenamu

pernah kau tulis sebuah sajak. tepat di sebalik nafasku yang labil. yang olehmu kau bawa aku memecah matahari. menyeka kesah di tiap bujurnya. tanpa tahu aku menahan perihnya.

pernah kau tulis sebuah sajak. yang dalam peng-aku-anmu, aku bukan aku. terhapus logika. hanya kering matamu yang coba berontak dari hatimu.

pernah kau tulis sebuah sajak. dalam remah luka.

dan aku-
-lelah

2 comments:

sanur said...

pernah....sering banget...sering lagi apalagi kalo saya lagi patah hati

duniaputri said...

yah, ternyata jiwa ini menjerit karena kegilaan yang terjadi sebagai konsekuensi logis mencoba menjalani hidup normal meski yah binun sendiri apa sih normal itu...
kalok urusan cinta mah, paling nisa gendut yang bilang : cinta ini, membunuhkku. pelan-pelan tapi enak. hehek... ngunu ndut...