14.11.08

teruntuk: sang malaikat terindah(ku)

berdiri di ujung kegalauan

aku jejaki bentuk nafasmu
merasa tak temukan tempat
untuk sebuah penyesalanku

tak ingin memperkeruh semua
pun kelancangan dalam tiap kata
hanya sebuah ketulusan

terlalu nista untuk meminta
tak jua bersujud mengharap
ini sebentuk hati dalam kata

kuhamparkan senyawa rasa
dan terlampirkan maaf
untuk malaikat terindah(ku) disana

masih terhenti di ujung kegalauan

No comments: